Kamis, 01 Desember 2011

Peterpan Mungkin Nanti


Aku tak berdaya


Mela Barbie Nyai Ronggeng

SKRIPSI PAI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BAB V


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.     Kesimpulan
Berdasarkan dari pelaksanaan hasil penelitian dan pembahasan penelitian pada Bab IV dalam penelitian tindakan kelas ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Dalam hal perencanaan perbaikan pembelajaran secara keseluruhan pada awal siklus pertama belum begitu bagus hasilnya, dikarenakan guru belum terbiasa dalam pembuatan perencanaan perbaikan pembelajaran. Karena biasanya guru mengajar tanpa perencanaan. Untuk hasil nilai rata-rata dalam hal perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 untuk pelajaran PAI memperoleh nilai rata-rata sebesar 3.00 sedangkan pada siklus 2 didapat nilai rata-rata 3.80.
2.      Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran secara keseluruhan pada awal siklus pertama belum begitu bagus hasilnya, dikarenakan guru belum terbiasa dalam mengimplementasikan perencanaan perbaikan pembelajaran dalam bentuk pengajaran. Untuk nilai rata-rata dalam hal pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata sebesar 3.20 sedangkan pada siklus 2 didapat nilai rata-rata 3.80.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan demonstrasi akan baik, jika perencanaan pembelajaran


dibuat sesuai dengan tahapan-tahapan demonstrasi. Dengan kata lain bahwa pembelajaran PAI dengan menggunakan pendekatan demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan shalat.

B.     Saran
Berdasarkan pembahasan temuan dari hasil penelitian, maka saran yang dapat peneliti sampaikan sebagai berikut :
1)      Kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar hendaknya terus ditingkatkan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa, perlu dicoba memperbaiki pendekatan pembelajaran. Keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah hendaknya jangan dijadikan alasan untuk tidak mencoba pendekatan pembelajaran yang baru.
2)      Perlu dukungan dan penghargaan dari Kepala Sekolah kepada guru yang berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran dengan merencanakan pembelajaran dengan baik dan memilih pendekatan pembelajaran yang cocok dengan materi yang akan diajarkan.
3)      Pengawasan hendaknya turut memberikan dukungan dan penghargaan terhadap prestasi guru, dan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dengan memprogramkan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran.





DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Bandung : Armico, 1985
Andayani, Dkk (2008). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas terbuka
Dahar, R.W (1996). Teori-teori belajar. Jakarta : Erlangga
Dpdikbud, (1999) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Dpdiknas, (2006). Kurikulum 2006 : Standar Kompetensi, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
_________ (2002), Model Pembelajaran, Jakarta : Depdiknas
Djalinus Syah., et.al., (1993) Kamus Serapan Bahasa Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta
Hisyam Zaini, dkk., (2002) Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, Center for Teaching Staff Development.
Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press
Lie, A. (2002) Cooperatif Learning. Jakarta : Grasindo
Lukman Zain, Pembelajaran Fiqh, Jakarta : Dirjen Pendis Depag RI, 2009
Margaret E. Bell Gredler, (1991) Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rajawali pres.
M. Arifin, (1998) Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, Jakarta : Kalam Mulia,
M. Surya dan Rohman Natawidjaja, (1986) Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta : Depdikbud
M. Ngalim Purwanto, (2003) Psikologi Pendidikan, Jakarta : Remaja Rosda Karya
Muhibin Syah, (1999) Psikologi Belajar, Jakarta : Logos.
_______, (2001) Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru, Bandung : Remaja Rosda Karya.
Omar, Hamalik, (1999) Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : PT. Bumi Aksara
Slameto, (1995) Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto, (193) Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta : Rineka Cipta.
Suherman, E. dan Winataputra, U.S. (1990). Petunjuk Praktis untuk melaksanakan Evaluasi Pendidikan Jakarta : Depdikbud.
Wardani, I.G.A.K. Wihardik dan Nasution N (2002). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka
Wasty Soemanto, (1990) Psikolog Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta
Yusnanar E dan Nura’ini (2005). Penelitian Tindakan Kelas. Serang : UPI Kampus Serang


RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : PAI
Kelas / Semester : V/II
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : 8.1 Memahami praktek ibadah shalat
Kompetensi Dasar : Prektek Ibadah Shalat Fardhu
Indikator :
·        Mengucapkan bacaan shalat
·        Mempraktekkan  kaitan shalat

I.                   TUJUAN PERBAIKAN
1.      Siswa dapat mengucapkan lafal bacaan shalat
2.      Siswa dapat mempraktekkan gerakan shalat 

II.                MATERI POKOK
Praktek shalat fardu

III.             METODE / PENDEKATAN PERBAIKAN
Demonstrasi

IV.              MEDIA BELAJAR
LKS, Alat tulis, alat peraga

V.                 LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN
A.     Kegiatan awal (5 menit)
1.      Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2.      Menggali konsepsi awal siswa
3.      Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
4.      Setiap kelompok diberikan LSK tentang praktek shalat
B.     Kegiatan inti (40 Menit)
1.      Menerangkan konsep mengenai shalat yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
2.      Setiap kelompok mendiskusikan dan mengerjakan soal LKS yang mengandung masalah kehidupan sehari-hari yaitu praktek shalat
3.      Secara bergantian siswa mempersentasikan hasil diskusi mereka ke depan kelas lengkap dengan penyelesaiannya tentang praktek shalat
4.      Kelompok lain mengomentari hasil diskusi disajikan dipandu oleh guru
5.      Semua siswa menyimpulkan hasil diskusi secara bersama-sama
6.      Guru mengakomodasi hasil kesimpulan anak dengan perbaikan dan penambahan penjelasan sesuai dengan tata cara shalat

C.     Kegiatan akhir (25 Menit)
1.      Menyimpulkan materi pembelajaran
2.      Melakukan tes pos

VI.              ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1.      Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2.      Buku dunia matematika untuk SD kelas V
Karangan : Indriastuti      Penerbit : Platinum

VII.           PENILAIAN
a.       Prosedur Penilaian
Penilaian dilakukan selama proses dan akhir pembelajaran
b.      Jenis tes : untuk kerja / praktek 

      



SKRIPSI PAI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BAB IV


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.     Deskripsi Pra Siklus
Dari observasi pra siklus melalui hasil wawancara dan dialog dengan guru matematika yang dilakukan secara informal, diperoleh beberapa informasi dan keterangan diantaranya sebagai berikut : bahan ajar yang disiapkan berdasarkan pada buku paket menyesuaikan dengan kurikulum KTSP 2006, materi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi yang ada dalam buku yang penyajiannya masih bersifat konvensional.
Buku sumber atau buku yang dijadikan pegangan oleh siswa adalah buku-buku paket MI/SD untuk kelas IV dari berbagai penerbit yang merupakan milik dari masing-masing siswa. Gurunya tidak menekankan siswa harus memiliki buku dari satu sumber yang sama, selama buku tersebut bisa digunakan untuk membuat materi yang diberikan oleh guru.
Strategi pembelajaran PAI yang dilakukan diakui masih bersifat konvensional dengan mempertimbangkan kemampuan berpikir PAI tertentu agar konsep-konsep PAI yang sangat mendasar dapat dipahami siswa. Strategi tersebut masih berpusat pada guru, yang aktif dalam pembelajaran adalah guru. Misalnya masih menerapkan praktek ibadah shalat guru aktif memberikan contoh materi yang cukup bersifat kontekstual tanpa ada respon, tanggapan, dan diskusi dengan muridnya, seperti halnya guru menerangkan materi dan siswa mencatatnya, guru


memberikan contoh soal-soal latihan kemudian siswa diberikan tugas untuk menyelesaikan soal latihan yang diberikan mirip dengan contoh. Dengan kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru, siswa kurang begitu aktif, minim sekali siswa untuk mengajukan pertanyaan dan kurang terdorong untuk berpikir kreatif walaupun ada beberapa siswa yang masih mau untuk disuruh kedepan kelas.
Evaluasi penilaian terhadap siswa biasa dilakukan dengan tes formatif atau ulangan harian yang biasanya untuk mengukur tujuan pembelajaran khusus yang telah tersampaikan. Tujuan mencakup pengembangan untuk mengukur kemampuan praktek ibadah shalat memilih strategi demonstrasi yang sudah dipelajari.
Untuk mengungkap atau memunculkan metode demonstrasi yang digunakan siswa biasanya guru memonitor atas usaha siswa praktek shalat untuk mengembangkan keterampilan praktek siswa guru biasanya mendorong siswa untuk terbiasa menggunakan demonstrasi.

B.     Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
1.      Rencana perbaikan pembelajaran
Peneliti bersama guru secara bersama-sama merencanakan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dengan harapan siswa mengalami peningkatan dalam memahami praktek ibadah shalat. Penelitian akan berusaha melibatkan siswa dalam proses pembelajarannya. Perencanaan-perencanaan itu berdasarkan refleksi pada tahap pra siklus yaitu :   
·        Berdasarkan hasil wawancara bahwa guru kelas IV belum mengenal dan mengetahui mengenai metode demonstrasi maka rencana tindakan yang akan dilakukan pendekatan metode demonstrasi.
·        Berdasarkan hasil pengamatan terhadap penampilan guru kelas IV ditemukan beberapa kelemahan terutama pada langkah strategi pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran, maka rencana kegiatan yang aka dilakukan adalah peneliti bersama guru merancang pembelajaran tentang praktek shalat dengan menggunakan pendekatan demonstrasi. Rencana pembelajaran ini dibuat untuk beberapa siklus dan merancang alat peraga yang berpedoman pada kriteria alat penilaian keterampilan guru, baik dalam menggali konsepsi awal siswa membimbing diskusi dan penjelasan konsep, aplikasi konsep, dan menutup pelajaran.
a.       Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran, siswa masih kurang diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapatannya mengenai materi yang disampaikan, maka tindakan yang akan dilakukan peneliti dan guru mendiskusikan untuk merancang pola supaya siswa bisa mengungkapkan pendapatnya dan praktek ibadah shalat.    
2.      Tindakan perbaikan pembelajaran
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 ini merupakan implementasi dari hasil rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya yaitu :
a.       Untuk mengenalkan pendekatan demonstrasi, tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana yaitu pertama peneliti memberikan masukan tentang konsep dasar dan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi, kedua, peneliti, memberikan contoh rencana pembelajaran dengan menggunakan materi demonstrasi. Ketiga, peneliti dan observer mendiskusikan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi.
b.      Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa, tindakan yang dilakukan sebagai berikut :
·        Peneliti menyediakan alat penilaian keterampilan guru sebagai pedoman penilaian penampilan pembelajaran.
·        Peneliti dan guru mengadakan diskusi tentang aspek yang akan dinilai dalam penilaian penampilan pembelajaran.
·        Peneliti dan guru mempelajari descriptor dari setiap komponen rencana pembelajaran sebagai kriteria penilaian.
c.       Pelaksanaan Pembelajaran
Untuk meningkatkan aktivitas dalam proses pembelajaran, tindakan yang dilakukan sebagai berikut :
·        Peneliti menyediakan alat penelitian aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.
·        Peneliti dan guru mengadakan diskusi tentang aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa.
·        Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah praktek ibadah shalat fardhu.
Pada tahap kegiatan awal, guru langsung memberikan tes awal kepada siswa berbentuk lisan untuk mengetahui konsep awal siswa tentang shalat. Setelah itu siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung satu sampai lima lalu urutan ke enam mulai lagi dari satu dan seterusnya. Setelah semuanya menyebutkan angka, lalu guru memisahkan siswa yang hanya menyebutkan angka satu saja dan disebut kelompok satu. Yang hanya menyebutkan angka dua saja disebut kelompok dua dan seterusnya sampai membentuk lima kelompok. Setelah terbagi kelompok, guru membagikan LKS. Guru membimbing penuh setiap langkah pembelajaran sehingga siswa terkesan tidak mandiri dan kurang aktif.
Pembelajaran pada tahap kegiatan ini, siswa diberi kesempatan untuk melaporkan hasil praktek shalat yang telah dilakukan, dilanjutkan dengan merumuskan kesimpulan mengenai praktek ibadah shalat.
Tahap kegiatan akhir guru langsung memberikan evaluasi akhir, untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. 
3.      Observasi
Hasil observasi pada penelitian siklus tindakan kesatu diperoleh data sebagai berikut :
Tabel. 4.1
Hasil studi dokumentasi tentang rencana pembelajaran
Pada tahap siklus 1 pada pokok bahasan shalat
NO
ASPEK YANG DI OBSERVASI
NILAI
1
2
3
4
1
Merumuskan tujuan pembelajaran



2
Materi / bahan pelajaran



3
Strategi pembelajaran



4
Media dan sumber belajar



5
Evaluasi



Jumlah nilai aspek


15

Rata-rata
3.00

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas dengan menggunakan pendekatan demonstrasi cukup baik dengan nilai rata-rata 3.00
Tabel 4.2
Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran
Tahap siklus 1 pada pokok bahasan shalat
NO
ASPEK YANG DI OBSERVASI
NILAI
1
2
3
4
1
Membuka pelajaran 



2
Eksplorasi praktek shalat 



3
Pengenalan praktek shalat



4
Aplikasi praktek shalat



5
Menutup pelajaran



Jumlah nilai aspek

2
9
4
Rata-rata
3.00

Berdasarkan hasil penelitian tahap pra siklus pada tabel di atas, dapat dideskripsikan sebagai berikut : kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan demonstrasi telah dikuasai dengan baik hal ini terlihat dari nilai rata-ratanya adalah 3.00
Adapun nilai rata-rata hasil post test dari proses pembelajaran tersebut hanya mencapai 6.46; dengan ketuntasan belajar 54% hal tersebut mengidentifikasikan bahwa masih adanya kesulitan belajar siswa dalam praktek shalat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3
Hasil Evaluasi Pelajaran PAI Siklus 1
No
Subjek
Nilai
Keterangan
1
S1
7
Tuntas
2
S2
5
Tidak tuntas
3
S3
6
Tidak tuntas
4
S3
6
Tidak tuntas
5
S5
5
Tindak tuntas
6
S6
8
Tuntas
7
S7
7
Tuntas
8
S8
7
Tuntas
9
S9
6
Tindak tuntas
10
S10
4
Tidak tuntas
11
S11
4
Tidak tuntas
12
S12
5
Tidak tuntas
13
S13
7
Tuntas
14
S14
8
Tuntas
15
S15
9
Tuntas
16
S16
5
Tidak tuntas
17
S17
5
Tidak tuntas
18
S18
8
Tuntas
19
S19
7
Tuntas
20
S20
9
Tuntas
21
S21
5
Tindak tuntas
22
S22
4
Tindak tuntas
23
S23
6
Tindak tuntas
24
S24
7
Tuntas
25
S25
8
Tuntas
26
S26
7
Tuntas
27
S27
8
Tuntas
28
S28
8
Tuntas
Rata-rata
6.46
Persentase ketuntasan belajar
54%





Refleksi Siklus 1
Pada tahap refleksi hasil penelitian siklus 1 ini, penelitian bersama dengan teman sejawat dan kepala sekolah mendiskusikan dan mengevaluasi hasil temuan pada kegiatan siklus 1. Adapun hasil diskusi dan evaluasi ditampilkan dalam tabel berikut ini .
Tabel 4.4
Refleksi Kegiatan Siklus 1
Kendala / kesulitan
Catatan lapangan
Saran perbaikan
1.       Mengimplementasikan tahapan eksplorasi pada pendekatan metode demonstrasi 
1.       Siswa cenderung sudah berani mengungkapkan pendapatan hanya masih ada keraguan.
2.       Aktifitas siswa sudah mulai ada waktupun  hanya beberapa orang saja yang aktif.
3.       Siswa aktif dalam praktek shalat  
1.       Mempelajari kembali pendekatan demonstrasi terutama tahap-tahap pembelajarannya.
2.       Dalam membuka pelajaran sebaiknya memancing pertanyaan siswa, sehingga siswa termotivasi untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran


C.     Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus 2
1.      Rencana perbaikan pembelajaran
Berdasarkan refleksi siklus tindakan 2, maka rencana yang akan dilakukan pada tindakan siklus kedua ini sebagai berikut :
a.       Untuk mengingatkan pengetahuan guru tentang pendekatan demonstrasi, maka tindakan yang akan dilakukan adalah mempelajari lebih intensif tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi, terutama tahap kegiatan eksplorasi.
b.      Pelaksanaan proses pembelajaran
Untuk meningkatkan pengetahuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan demonstrasi, rencana tindakan yang dilakukan adalah mempelajari descriptor dari setiap komponen penampilan mengajar pada tahap-tahap pendekatan demonstrasi.
c.        Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, rencana tindakan yang dilakukan adalah mempelajari deksriptor dari setiap komponen penilaian aktivitas siswa terutama komponen interpretasi dan inisiatif agar lebih maksimal.
2.      Tindakan perbaikan pembelajaran
Pelaksanaan tindakan pada siklus kedua ini, melengkapi implementasi tindakan terdahulu yaitu tindakan kesatu yang memiliki kekurangan-kekurangan, baik dalam wawasan mengenai pendekatan demonstrasi maupun mengaplikasikan proses pembelajaran ibadah shalat.
3.      Observasi
Hasil observasi terhadap tindakan pada penelitian siklus 2 diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.10
Hasil studi dokumentasi tentang rencana pembelajaran pada tahap siklus 2 pada pokok bahasan shalat
NO
ASPEK YANG DI OBSERVASI
NILAI
1
2
3
4
1
Merumuskan tujuan pembelajaran



2
Materi/bahan pelajaran



3
Strategi pembelajaran 



4
Media dan sumber belajar 



5
Evaluasi



Jumlah nilai aspek


3
16
Rata-rata
3.00

Berdasarkan dan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek tentang rencana pembelajaran pada siklus 2 sudah baik, guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran, materi, strategi pembelajaran, dan evaluasi. Hanya aspek evaluasi saja yang perlu ditingkatkan sehingga secara keseluruhan rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru PAI dengan menggunakan pendekatan demonstrasi sudah sangat baik dengan nilai rata-rata 3,80.
Tabel 4.11
Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran
Tahap siklus 2 pada pokok bahasan shalat
NO
ASPEK YANG DI OBSERVASI
NILAI
1
2
3
4
1
Membuka pelajaran



2
Eksplorasi praktek shalat 



3
Pengenalan praktek shalat



4
Aplikasi praktek shalat 



5
Menutup pelajaran



Jumlah nilai aspek


3
16
Rata-rata
3.00

Berdasarkan hasil penelitian tahap siklus 2 pada tabel di atas, dideskripsikan sebagai berikut : kemampuan guru dalam membuka pelajaran, mengeksplorasi, pengenalan shalat, dan menutup pelajaran sudah berjalan dengan biak hanya perlu adanya peningkatan dalam mengaplikasikan shalat sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi telah dikuasai dan dilaksanakan dengan baik hal ini terlihat dari nilai rata-ratanya sebesar 3.80.
Adapun nilai rat-rata hasil post tes dari proses pembelajaran tersebut hanya mencapai 7.79 degan tingkat ketuntasan belajar sebesar 86%. Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa siswa sudah bisa mencapai tujuan dari pembelajaran. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut :
Tabel 4.12
Hasil Evaluasi Belajar PAI Siklus 2
No
Subjek
Nilai
Keterangan
1
S1
8
Tuntas
2
S2
7
Tuntas
3
S3
7
Tuntas
4
S3
7
Tuntas
5
S5
6
Tidak tuntas
6
S6
9
Tuntas
7
S7
8
Tuntas
8
S8
8
Tuntas
9
S9
7
Tuntas
10
S10
6
Tidak tuntas
11
S11
7
Tuntas
12
S12
6
Tidak tuntas
13
S13
8
Tuntas
14
S14
8
Tuntas
15
S15
10
Tuntas
16
S16
7
Tuntas
17
S17
7
Tuntas
18
S18
9
Tuntas
19
S19
8
Tuntas
20
S20
9
Tuntas
21
S21
6
Tidak tuntas
22
S22
7
Tuntas
23
S23
8
Tuntas
24
S24
8
Tuntas
25
S25
9
Tuntas
26
S26
9
Tuntas
27
S27
10
Tuntas
28
S28
9
Tuntas
Rata-rata
7.79
Persentase ketuntasan belajar
86%